Senin, 11 Januari 2016

πŸ”°PERBANDINGAN KESABARAN DALAM KETAATAN & KESABARAN MENJAUHI YANG HARAMπŸ”°

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

“Kesabaran dalam menunaikan ketaatan lebih sempurna dan lebih afdhal dibanding-kan kesabaran dalam menjauhi keharaman.

Karena maslahat mengerjakan ketaatan lebih dicintai oleh Allah Ta'ala dibandingkan meninggalkan kemaksiatan. Juga karena kerusakan yang disebabkan oleh meninggalkan ketaatan lebih jelek dibandingkan kerusakan karena adanya kemaksiatan.”

πŸ“š Madarijus Salikin, 2/157

Jumat, 01 Januari 2016

CARA SYETAN MENJERUMUSKAN MANUSIA

▪️Apa saja jalan masuknya setan untuk menggoda manusia❓

✔️Jawab: Jalan yang digunakan setan untuk masuk pada manusia banyak sekali, diantaranya.

πŸ‘‰πŸΏ Setan mendatanginya dari Arah syahwat kemaluannya, Hingga setan mendorongnya untuk berbuat Zina dan mengarahkan dia untuk berduaan dengan wanita wanita ajnabiyah (non mahrom), memandang mereka , bercampur baur (Ikhtilat) dengan mereka , mendengar nyanyian nyanyian biduanita, dan semisalnya. Terus menerus setan memfitnahnya hingga ia jatuh kedalam perbuatan fahisyah/keji.

πŸ‘‰πŸΏ Setan mendatanginya dari arah syahwat perut, maka setan mendorongnya untuk makan yang haram, minum khamr (minuman yang memabukkan), menghisap candu, dan semisalnya.

πŸ‘‰πŸΏ Setan mendatanginya dari jalan ambisi untuk memiliki (Materialistis) senang pada kenyataan dan kemegahan akhirnya setan mendorongnya untuk bermudah mudahan dalam menempuh sebab beroleh penghasilan yang halalkah ataukah yang haram (tidak ambil peduli), maka dia pun tidak peduli bila harus memakan harta orang lain dengan cara batik, baik berupa praktik ribawi, mencuri, mengambil dengan diam diam, merampas, menipu, dan semisalnya.

πŸ‘‰πŸΏ Setan mendatanginya dari arah ambisi kekuasaan, ingin ditinggikan dan diagungkan (senang kekuasaan), maka dia pun berlaku sombong dan berlaku jahat pada manusia, menghina mereka, dan mencela/mengolok olok mereka, Dan masih banyak jalan lain yang ditempuh setan untuk mencelakakan manusia.

(Fatwa al Lajnah ad Daimah dalam majalah al Buhuts al Islamiyyah No.20 hlm.182, 183, dinukil dalam Fatawa Ulama al Balad al Haram, hlm, 1336).

πŸ“‹ Asy Syariah No.82/VII/1433H/2012.

SEMPURNANYA SUATU AMALAN

Abu Abdillah Annabaji rohimahulloh Ta'ala :

''Ada lima karakter yang dengannya akan sempurna suatu amalan :

1.Keimanan yang disertai pengetahuan yang benar tentang Allah Ta'ala.

2. Mengenal Al-haq.


3.Mengikhlaskan seluruh amalan hanya untuk Allah semata.

4.Beramal sesuai tuntunan Rasulullah  shollallahu 'alai wasallam.

5.Memakan makanan yang halal.

▪️Apabila salah satu dari lima  karakter ini hilang, maka tidak akan terangkat amalan amalannya.

πŸ‘‰πŸΏ Jika engkau mengenal Allah Ta'ala namun tidak mengetahui Al haq, maka tidak ada manfaatnya.
πŸ‘‰πŸΏ Dan andaikata engkau mengetahui Al haq namun tidak mengenal Allah Ta'ala, juga tidak bermanfaat.
πŸ‘‰πŸΏ Dan jika engkau mengenal Allah, mengetahui Al Haq, namun tidak ikhlas dalam amalan amalanmu, maka tidak ada gunanya.
πŸ‘‰πŸΏ Atau, engkau mengenal Allah, mengetahui Al Haq, ikhlas dalam amalan amalanmu, namun tidak sesuai dengan Sunnah Rasululloh maka tidak ada faedahnya.
πŸ‘‰πŸΏ Dan andaikan keempat perkara tersebut terpenuhi, namun engkau tidak mengonsumsi makanan yang halal, maka tidak ada manfaatnya.
(Jami'ul Ulum Wal Hikam, hal.257-258).

πŸ“‹ Asy Syari'ah No.35/III/1428H/2007.

Memanjangkan jenggot


πŸ”πŸ“Œ Telah terjadi berbagai musibah besar akibat banyak orang 
❌ melanggar sunnah ini, dan 
❌ memerangi jenggot. 
πŸ‘†πŸ» Mereka rela serupa dengan orang-orang kafir dan kaum wanita. 

πŸ”₯ Termasuk pelanggaran ini dilakukan oleh orang-orang yang menisbahkan kepada ilmu dan taklim (para da'i,  kyai,  tokoh/cendekiawan Islam,  dll) 

Inna lillahi wa Inna ilaihi Rajiun

🌷 Kita memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk kepada kita dan kaum muslimin untuk senantiasa sesuai dan berpegang teguh dengan Sunnah, serta mengajak kepadanya. Meskipun banyak orang membenci/tidak suka kepadanya.

☀️ Hasbunallah wa Ni'ma al-Wakil. Laahulaa walaa Quwwata illa billah.

.................................
πŸ“š asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah, at-Tahqiq wa al-Idhaah (39)

••••••••••••••••••••
πŸŒ πŸ“πŸ“‘ Majmu'ah Manhajul Anbiya

Mewujudkan persatuan umat



 MEWUJUDKAN PERSATUAN UMAT 

πŸ”˜ Asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata,

πŸ•‹ "Kaum muslimin tidak akan bisa bersatu kecuali di atas aqidah yang shahih (benar). Aqidah-lah yang telah menyatukan para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah sebelumnya mereka terpecah belah. Sebagaimana firman Allah,
"Ingatlah kalian terhadap nikmat Allah atas kalian, ketika sebelumnya kalian adalah saling bermusuhan, maka Allah satukan antara hati – hati kalian." (Ali 'Imran : 103) ….

☀️ TIDAK ADA YANG BISA MENYATUKAN UMAT INI KECUALI AQIDAH YANG SHAHIH. Adapun apabila kondisi umat masih berselisih, berbeda-beda dalam aqidah dan keyakinan maka tidak akan bisa bersatu selamanya!!

⛵️… apabila mereka (yaitu orang yang menyatakan diri sebagai da'i, ingin memperbaiki umat, pen) memang menginginkan persatuan kaum muslimin, maka hendaknya PERTAMA KALI YANG MEREKA LAKUKAN ADALAH MEMBENAHI/MELURUSKAN AQIDAH. Urusan aqidah inilah, yang dulu para rasul – sejak rasul pertama hingga rasul terakhir – semuanya sangat mementingkannya, dan memulai dakwah dengannya. MAKA PERTAMA KALI, WAJIB ATAS MEREKA UNTUK MENYATUKAN AQIDAH UMAT TERLEBIH DAHULU. Apabila aqidah telah disatukan, maka umat akan bersatu. Ini kalau mereka serius dan jujur dalam dakwah mereka (yakni mereka mengaku ingin melakukan perbaikan umat, pen). Namun kenyataannya mereka justru mengejek para da'i yang menjelaskan tentang aqidah, berdakwah kepada aqidah yang benar, dengan mengatakan, "dai ini mengkafirkan umat, ini ingin memecah belah kaum muslimin, … ."

β„Ή️ Kita katakan kepada mereka, "Kalian tidak akan bisa menyatukan umat tanpa aqidah yang benar. Kalau aqidah ini sudah satu, niscaya umat pun akan bisa disatukan dengan sangat mudah.

Allah Ta'ala berfirman, "Dia – lah (Allah) yang telah menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan kaum muslimin. Dan Allah-lah yang menyatukan hati-hati kalian. Kalau kamu menginfakkah seluruh yang ada di bumi semuanya (untuk menyatukan mereka) niscaya kamu tidak akan bisa menyatukan hati mereka. Tapi Allah-lah yang menyatukan antar mereka. sesungguhnya Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana." (al-Anfal : 62-63) …

Umat tidak akan bersatu kecuali di atas prinsip ibadah kepada Rabb yang satu (yakni Tauhid), yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. …

πŸŒ…πŸŒ„ Inilah cara untuk menyatukan kaum muslimin. Kalau mereka jujur, maka hendaknya mereka memperbaiki aqidah kaum muslimin, membersihkan darinya berbagai penyimpangan dan dari berbagai yang disusupkan padanya. Supaya aqidah tersebut kondisi menjadi murni sebagaimana aqidah yang dibawa oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, supaya kaum muslimin bisa bersatu di atasnya."


πŸŒ΄πŸ’ [ Muqaddimah Syarh terhadap kitab Syarhus Sunnah al-Barbahari ]

Beramal tanpa ilmu

Berkata syeikhul islam rahimahullah Ta'ala :
  • '' Barangsiapa yang telah mengetahui al-haq lalu tidak mengamalkannya karena mengikuti hawa nafsu maka dia berada dalam kesesatan, dan barangsiapa beramal dengan tanpa dilandasi ilmu maka dia telah sesat.''

( Jami'ul masail al majmu'ah ar rabi'ah hal : 50 )